Senin, 09 September 2013

Keberanian ayah untuk berkata ......



 photo winter-1YPD4-10O-normal_zpsa5352617.gif


"Banyak yang nggak ngerti. Lalu terluka, dan saling menyalahkan. Maka dari itu, aku takut bicara mengenai hati. Lebih baik ditulis. Mungkin kusimpan, kemudian kukirimkan. Entah kemana.."


Tuhanku…
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya.
Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang sabar dan tabah dalam kekalahan.
Tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan.


Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya
dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa
mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.



 photo JMRaining-1YPD4-10K-normal_zpse0cb9da1.gif
 
Tuhanku…
Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai
dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.



 
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin dirinya sendiri,
sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.



 photo jmAnimatedraineffect-1YPD4-10N-normal_zpsc9232630.gif  

Berikanlah hamba seorang putra
yang mengerti makna tawa ceria
tanpa melupakan makna tangis duka.
Putera yang berhasrat
untuk menggapai masa depan yang cerah
namun tak pernah melupakan masa lampau.

 









Dan, setelah semua menjadi miliknya…
Berikan dia cukup rasa humor
sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.



Tuhanku…
Berilah ia kerendahan hati…
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki…
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna…

Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud,
hamba, ayahnya, dengan berani berkata “hidupku tidaklah sia-sia”



 photo FunPhotoBox3131880736wvkvwf_zpsf3260e49.gif


dikutip dari  puisi yang ditulis Jenderal Perang Douglas Mc Arthur pada tahun 1942